Jakarta – Raksasa produsen pesawat terbang, Boeing, meraih kemenangan penting dari regulator. Hampir dua tahun setelah insiden nyaris bencana di udara, INITOGEL Boeing mendapat persetujuan dari Federal Aviation Administration (FAA) untuk meningkatkan laju produksi pesawat terlarisnya, 737 Max, menjadi 42 unit per bulan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (18/10/2025), persetujuan ini menjadi tonggak penting bagi Boeing, yang produksinya dibatasi oleh FAA menyusul insiden mengejutkan pada Januari 2024. Saat itu, sumbat pintu (door plug) dari 737 Max 9 milik Alaska Airlines terlepas saat pesawat sedang menanjak keluar dari Portland, Oregon.
Setelah insiden tersebut—yang disebabkan oleh kegagalan Boeing memasang baut-baut kunci pada sumbat pintu di pabrik, menurut laporan National Transportation Safety Board—FAA membatasi Boeing untuk membuat tidak lebih dari 38 pesawat per bulan.
Meskipun memberikan izin peningkatan produksi, FAA menyatakan pada hari Jumat bahwa pengawasan ketat terhadap proses produksi Boeing akan tetap dilakukan.
“Inspektur keselamatan FAA telah melakukan tinjauan ekstensif terhadap lini produksi Boeing untuk memastikan bahwa peningkatan laju produksi kecil ini akan dilakukan dengan aman,” jelas FAA dalam sebuah pernyataan.
Janji Mengutamakan Keselamatan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4708592/original/092730500_1704640781-063_1905427057.jpg)
Pesawat Boeing 737 Max 9 yang dimiliki Alaska Airlines. (dok. STEPHEN BRASHEAR / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
CEO Boeing, Kelly Ortberg, yang ditunjuk tahun lalu untuk menstabilkan produsen utama AS ini, menyambut baik keputusan tersebut. Ia menyebut peningkatan output ini sebagai kunci pemulihan perusahaan setelah bertahun-tahun bermasalah, mengingat maskapai penerbangan biasanya membayar sebagian besar harga pesawat saat menerima pengiriman.
“Kami menghargai kerja keras tim kami, para pemasok, dan FAA untuk memastikan kami siap meningkatkan produksi dengan mengutamakan keselamatan dan kualitas,” kata Boeing dalam pernyataan resminya.
Peningkatan ini menunjukkan nada yang melunak dan kepercayaan yang meningkat dari FAA setelah bertahun-tahun pembatasan. Bulan lalu, FAA bahkan mengizinkan Boeing untuk kembali menandatangani persetujuan beberapa pesawatnya sendiri sebelum diserahkan ke pelanggan—tanggung jawab yang sebelumnya diambil alih sepenuhnya oleh FAA.
Kecelakaan Fatal di 2018 dan 2019
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4708594/original/030160000_1704640791-063_1905432984.jpg)
Pesawat Boeing 737 MAX 9 digunakan oleh maskapai Alaska Airlines. (dok. STEPHEN BRASHEAR / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Program 737 Max sempat lumpuh setelah dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan total 346 orang. Pesawat itu dilarang terbang (grounded) selama hampir dua tahun. Berbagai masalah lain, mulai dari pandemi Covid, masalah rantai pasok, hingga pemogokan buruh tahun lalu, turut menghambat produksi.
Boeing belum mencatatkan laba tahunan sejak 2018. Namun, dengan peningkatan output ini, pengiriman pesawat barunya berada di jalur untuk mencapai tingkat tertinggi sejak tahun tersebut. Perusahaan dijadwalkan merilis hasil kuartalannya pada 29 Oktober mendatang.
Sumber : Slotxogclub99.com
