Jakarta — Penyanyi dangdut yang pttogel dikenal dengan suara merdu dan gaya centilnya, Wika Salim, baru-baru ini menjadi sorotan publik bukan karena karya atau penampilannya di televisi, melainkan karena sebuah fitnah yang tak berdasar dan cukup menyakitkan. Lewat media sosial, beredar narasi yang menyebut dirinya sebagai “Simpedes”, sebuah istilah yang oleh sebagian netizen dianggap merendahkan dan bersifat melecehkan secara verbal.
Asal-Usul Fitnah: Apa Maksud ‘Simpedes’?
Kata “Simpedes” sebenarnya merupakan nama produk tabungan dari sebuah bank ternama di Indonesia. Namun dalam konteks warganet yang iseng, istilah ini diplintir menjadi ejekan dengan makna yang jauh dari konteks perbankan. Dalam unggahan dan komentar yang beredar, kata tersebut digunakan sebagai bentuk sindiran atau tuduhan tidak berdasar terhadap perempuan, termasuk selebritas seperti Wika Salim.
Tak tinggal diam, Wika Salim langsung mengambil sikap tegas terhadap penyebaran fitnah ini. Dalam unggahan Instagram Story-nya, Wika menuliskan:
“Saya bukan perempuan seperti yang kalian fitnah itu. Jangan seenaknya pakai istilah konyol lalu menjatuhkan harga diri perempuan. Hati-hati kalian bisa kena pasal!”
Sikap Tegas dan Klarifikasi Wika Salim
Wika tidak hanya sekadar menyampaikan kekesalan. Ia menyatakan bahwa dirinya telah menyerahkan beberapa tangkapan layar kepada tim hukumnya untuk ditindaklanjuti. Hal ini sebagai bentuk peringatan keras terhadap siapa pun yang mencoba mencemarkan nama baiknya di dunia maya.
Dalam wawancara singkat dengan salah satu media infotainment, Wika menyampaikan:
“Aku capek sih sebenarnya menghadapi komentar-komentar jahat di medsos, tapi yang ini udah keterlaluan. Ini bukan sekadar julid, ini fitnah. Aku bukan perempuan yang kalian sebut-sebut dengan istilah itu. Aku kerja dari nol, aku cari uang halal, masa iya aku harus diseret ke fitnah yang nggak masuk akal?”
Pernyataan ini mendapat dukungan dari banyak penggemar dan rekan artis. Bahkan beberapa public figure lain seperti Cita Citata dan Inul Daratista turut memberikan semangat kepada Wika dan mengecam perilaku netizen yang suka menyebarkan hoaks dan tuduhan asusila tanpa bukti.
baca juga: lionel-messi-sangat-kecewa-dihukum-mls-ini-alasan-dan-dampaknya-bagi-inter-miami
Netizen Terbelah: Ada yang Membela, Ada yang Menyudutkan
Seperti biasa, reaksi netizen pun terpecah. Sebagian besar mengutuk penyebaran fitnah dan menyayangkan betapa bebasnya orang-orang di media sosial menyebar ujaran kebencian tanpa takut dampak hukum. Namun, ada juga kelompok netizen yang justru menuding Wika terlalu baper atau mencari panggung.
Salah satu komentar yang sempat viral berbunyi:
“Kalau nggak merasa, ngapain marah? Netizen kan cuma bercanda.”
Komentar ini dibalas oleh banyak netizen lain yang menilai bahwa candaan tidak seharusnya menyentuh ranah kehormatan atau reputasi seseorang, apalagi jika berbau pelecehan.
Perlindungan Hukum Bagi Korban Fitnah di Media Sosial
Apa yang dialami Wika Salim membuka lagi diskusi publik soal pentingnya regulasi dan tindakan hukum atas ujaran kebencian serta fitnah di media sosial. Menurut KUHP dan UU ITE di Indonesia, penyebaran informasi palsu atau pencemaran nama baik di dunia maya dapat dikenai pidana, dengan hukuman hingga 4 tahun penjara dan/atau denda hingga Rp750 juta.
Pihak kuasa hukum Wika juga menyatakan bahwa mereka akan menempuh jalur hukum jika akun-akun yang menyebarkan fitnah tidak segera menghapus konten tersebut dan membuat permintaan maaf secara terbuka.
Pesan dari Wika Salim untuk Perempuan Indonesia
Menutup klarifikasinya, Wika Salim menyampaikan pesan kuat untuk para perempuan yang mungkin mengalami hal serupa:
“Jangan diam ketika kamu difitnah. Suara kita itu penting. Jangan takut lawan mereka yang ingin menjatuhkanmu lewat mulut kotor dan jari-jari jahat mereka.”
Kasus ini menjadi contoh bahwa ketenaran tidak menjamin seseorang bebas dari serangan fitnah. Bahkan seorang figur publik seperti Wika Salim pun masih harus menghadapi tuduhan tak berdasar yang dapat mencoreng nama baik dan reputasinya. Namun, melalui respons yang elegan namun tegas, Wika mengajarkan kepada publik bahwa harga diri harus dilindungi, bukan hanya dengan emosi, tapi juga lewat jalur yang benar: hukum.
Penutup
Kasus Wika Salim ini menjadi pengingat penting bagi semua pengguna media sosial untuk lebih bijak dalam berkomentar dan menyebarkan informasi. Fitnah bukan hanya menyakitkan, tapi juga bisa berdampak panjang terhadap kehidupan seseorang. Maka dari itu, sebelum mengetik dan menekan tombol “kirim”, pikirkan dulu apakah ucapan kita menyakiti atau membangun. Karena sekali tersebar di internet, kata-kata tak bisa ditarik kembali.
sumber artikel: www.slotxogclub99.com